HUBUNGAN HATI DENGAN JASMANI
Dalam bahasa Arab “qalbu” artinya jantung. Ada qalbu
jasmani (jantung), ada qalbu ruhani (hati). Qalbu ruhani (hati)
berfungsi hampir bersama dengan qalbu jasmani (jantung). Jantung
terletak di titik pusat batang tubuh; qalbu ruhani atau hati terletak di
antara jiwa dan ruh. Qalbu jasmani (jantung) mengatur fisik; qalbu ruhani
(hati) mengatur psikis.
Jantung memelihara tubuh dengan mengirimkan darah segar dan
beroksigen kepada tiap sel dan organ di dalam tubuh. Ia juga menerima darah
kotor melalui pembuluh darah. Demikian pula, hati memelihara ruh dengan
memancarkan kearifan dan cahaya, dan ia juga menyucikan kepribadian dari
sifat-sifat buruk hati yang memiliki satu wajah yang menghadap ke dunia
spiritual, dan satu wajah menghadap ke dunia diri rendah (jiwa) dan
sifat-sifatnya.
Jika jantung terluka, maka jatuh sakit. Jika ia mengalami kerusakan
berat, ia pun meninggal dunia. Jika hati ruhani terjangkiti sifat-sifat buruk
dari nasf (diri rendah), maka ia akan sakit secara spiritual. Jika hati
tersebut sepenuhnya didominasi oleh nasf, maka kehidupan spiritual pun
akan mati. Di sini terlihat sebuah sistem yang utuh: di antara ruh dan tubuh
ada yang disebut jiwa, dan di antara ruh dan jiwa ada lagi yang disebut hati; hati
yang tercerahkan oleh sinaran ruh disebut akal, sedangkan hati yang dilumuri
kotoran jiwa rendah disebut dada.
Sesungguhnya jiwa, ruh, hati dan nafs merupakan
istilah-istilah yang merujuk pada substansi yang sama, yakni pada dimensi
“jiwa” atau ruhani secara umum (bisa disebut jiwa dan raga, ruhani dan
jasmani). Hanya saja karena keadaan dan fungsi “jiwa” itu berubah-ubah, maka ia
memerlukan banyak istilah yang berbeda untuk menandai perubahan keadaan dan
fungsinya itu. Ketika “jiwa” melakukan suatu pemikiran rasional atau penalaran diskursif,
maka ia disebut “akal”. Dan ketika ia memperoleh pencerahan dari Allah pada
saat terjadinya mukasyafah (disingkapnya hijab), maka ia disebut “hati”.
Dan ketika ia berhadapan dengan tubuh maka ia disebut “jiwa.” Jadi, keempat
istilah itu sebenarnya mengacu kepada empat fungsi yang berbeda-beda dari satu
substansi yang secara umum disebut “jiwa.” Satu substansi itu disebut dengan
istilah “jiwa”, maka imam al-Ghazali menyebut keseluruhan substansi itu dengan
istilah “hati”. Jadi, jika imam al-Ghazali berbicara tentang hati, maka yang
dimaksudkan adalah keseluruhan dimensi ruhani (ruh, hati, akal dan jiwa) yang
secara umum disebut jiwa, bukannya berarti hati secara parsial.
Hubungan hati dengan organ-organ lainnya, laksana raja yang
bertahta di atas singgasana yang dikelilingi para punggawanya. Seluruh anggota
pungawa bergerak atas perintahnya. Dengan kata lain, bahwa hati itu adalah
sebagai reaktor pengendali atau remote control sekaligus pemegang komando
terdepan. Oleh sebab itu, semua anggota
tubuh berada dibawah komando dan dominasinya. Di hati inilah anggota badan
lainnya mengambil keteladanannya, dalam ketaatan atau penyimpangan. Organ-organ
tubuh lainnya selalu mengikuti dan patuh dalam setiap keputusannya. Hati inilah
raja mereka, segala perintah wajib dilaksanakan dan menerima segala
keputusannya. Setiap perbuatan tidak akan lurus dan benar sebelum ada tujuan dan
niat yang dikehendakinya. Hatilah yang menjadi penanggung jawab
dan pengoordinir semuanya, dan setiap pemimpin itu pasti akan
diminta pertanggung jawabannya atas yang dipimpinnya.
bagus sekali sangat menarik untuk dibaca
ReplyDeletejual peugeot 3008
casino and slot machines - DrmCD
ReplyDeleteGambling in general is just 진주 출장안마 a question of wagering on a casino with a lot of options. So, if you go to 삼척 출장샵 Las Vegas 사천 출장마사지 with some 수원 출장마사지 of the biggest 시흥 출장마사지 casinos,