Posts

Showing posts from 2017

SUPERVISI PIMPINAN MADRASAH

SUPERVISI PIMPINAN MADRASAH A.       Pengertian Intensitas Supervisi Pimpinan Madrasah Intensitas adalah sesuatu yang dilakukan secara bersungguh-sungguh dan kontinu (terus-menerus). [1] Supervisi merupakan istilah baru yang menunjuk pada suatu tetapi lebih manusiawi. Dalam kegiatan supervisi pelaksana bukan mencari kesalahan, akan tetapi lebih banyak mengandung unsure pembinaan agar pekerjaan yang diawasi diketahui kekurangannya, bukan semata-mata kesalahannya, untuk diberitahu bagaimana cara meningkatkannya. Supervisi merupakan aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin atau supervisor berkaitan dengan peran kepemimpinan yang diembannya dalam rangka menjaga kualitas produk yang dihasilkan lembaga. Supervisi terjadi di semua level pendidikan, di tingkat pusat, regional, sampai dengan unit satuan terkecil. Kalau dikomparasikan dengan proses pendidikan itu sendiri, supervisi terjadi di segmen input , proses, dan output . Para ahli pendidikan ...

LATIHAN MEMBUKA HATI

Image
Membuka mata hati dan telinga hati untuk merasakan lebih dalam terhadap realitas-realitas batiniah, yang tersembunyi di balik dunia material yang kompleks. Semakin sadar hati akan semakin terbuka dan berenergi. Ketika melakukan aktivitas sehari-hari, biasakanlah menebarkan salam dan kasih sayang kepada setiap orang yang dijumpai. Selain itu, bukalah hati untuk semua orang. Seorang  guru  sufi  mengajarkan  bahwa  semestinya  ia  menganggap  hati sebagai matahari kecil yang memancarkan sinarnya kepada semua orang.  Ia dapat menebarkan rahmat kepada pepohonan, rerumputan, dan semua orang yang ia temui. Saat kepala dan mulut sibuk bercakap-cakap, ia dapat membiarkan cahaya hati menyentuh dan memberikan kehangatan kepada hati setiap orang. Dengan begitu, seakan-akan ada interaksi antara dua hati di balik percakapan yang sesungguhnya. Matahari hati dapat menyentuh matahari hati orang lain yang ia sukai.  Tidak peduli seperti apa kepri...

KLASIFIKASI HATI MANUSIA

Image
Hati memiliki komponen sifat hidup dan mati. Dalam konteks ini, ada tiga klasifikasi hati manusia. Pertama, Qalbun Shahih (hati yang suci). Kedua, Qalbun Mayyit (hati yang mati), dan ketiga, Qalbun Maridh (hati yang sakit). 1.    Hati yang Sehat Hati yang sehat dan bersih (hati yang suci) dari setiap nafsu yang menentang perintah dan larangan Allah, dan dari setiap penyimpangan yang menyalahi keutamaan-Nya.  Sehingga ia selamat dari pengabdian kepada selain Allah, dan mengambil hukum pada selain Rasul-Nya. Karenanya, hati ini murni pengabdiannya kepada Allah Swt, baik pengabdian secara keinginan, cinta, berserah diri, kembali kepada ajaran-Nya dengan bertobat, untuk memasrahkan diri, takut akan siksa-Nya dan mengharapkan karunia-Nya. Bahkan seluruh aktivitasnya hanya untuk Allah, jika membenci, bencinya itu pun karena Allah, jika  memberi  atau bersedekah, hal itu karena-Nya dan jika menolak (tidak memberi), juga karena Allah. Tidak hanya itu saja, t...

HUBUNGAN HATI DENGAN JASMANI

Image
Dalam bahasa Arab “ qalbu ” artinya jantung. Ada qalbu jasmani (jantung), ada qalbu ruhani (hati). Qalbu ruhani (hati) berfungsi hampir bersama dengan qalbu jasmani (jantung). Jantung terletak di titik pusat batang tubuh; qalbu ruhani atau hati terletak di antara jiwa dan ruh. Qalbu jasmani (jantung) mengatur fisik; qalbu ruhani (hati) mengatur psikis. Jantung memelihara tubuh dengan mengirimkan darah segar dan beroksigen kepada tiap sel dan organ di dalam tubuh. Ia juga menerima darah kotor melalui pembuluh darah. Demikian pula, hati memelihara ruh dengan memancarkan kearifan dan cahaya, dan ia juga menyucikan kepribadian dari sifat-sifat buruk hati yang memiliki satu wajah yang menghadap ke dunia spiritual, dan satu wajah menghadap ke dunia diri rendah (jiwa) dan sifat-sifatnya. Jika jantung terluka, maka jatuh sakit. Jika ia mengalami kerusakan berat, ia pun meninggal dunia. Jika hati ruhani terjangkiti sifat-sifat buruk dari nasf (diri rendah), maka ia akan sakit s...

HATI SEBAGAI PUSAT SPIRITUALITAS

Image
Di Barat cenderung lebih menekankan akal dan mengabaikan hati. Pendidikan dasar mengharuskan untuk belajar membaca, menulis dan menghitung (aritmatika) seluruhnya melibatkan kerja akal. Subjek-subjek yang menyuburkan hati, seperti musik, kesenian dan keahlian-keahlian sosial, umumnya ditaruh pada nomor sekian dan diperlukan sebagai pelengkap belaka.  Kenyataan ini menjelaskan stereotip (cara pandang) para sarjana berpendidikan tinggi, pintar tapi tidak terlalu cerdas. Bertolak belakang pada hal tersebut, psikologi sufi menekankan kebutuhan untuk menyuburkan hati. Seseorang yang hatinya terbuka akan lebih bijaksana, penuh kasih sayang, dan lebih pengertian daripada mereka yang hatinya tertutup. Hati sebagai pusat spiritual yang dimaksud di sini adalah hakekat spiritual batiniah, bukan hati dalam arti fisik. Hati adalah sumber cahaya batiniah, inspirasi, kreativitas, dan belas kasih. Seorang sufi sejati hatinya hidup, terjaga, dan dilimpahi cahaya. Seorang guru sufi menuturka...

PENOMERAN LAYOUT BUKU DENGAN MS WORD 2007

Image
Menyambung dari postingan sebelumnya tentang “ CARA MUDAH MEMBUAT LAYOUT BUKU DENGAN MS WORD 2007 ” hal yang juga termasuk penting dalam pembuatan buku adalah “ PEMBERIAN NOMER ”, maka dalam postingan kali ini akan dijelaskan langkah-langkah yang harus dilalui. 1. Setelah lembar kerja kita atur menjadi “ Book fold ” langkah selanjutnya adalah menuliskan naskah buku yang akan kita buat. Apa yang ada di dalam pikiran, kita tuangkan semua dalam lembar kerja tersebut. Sebagai conohnya adalah buku yang telah saya buat dengan judul “ ASMARAGAMA: SENI DALAM BERCINTA ” dengan tampilan sebagai berikut:     2. Untuk memberikan “ Nomor ” pada lembar kerja, klik “ Insert ” lalu pilih pada bagian “ Page Number ”. Maka akan tampil di layar computer/laptop kita sebagaimana pada gambar berikut: Seandainya penomoran mau di taruh di atas, maka pilih “ Top of Page ” atau di taruh di bawah maka pilih “ Bottom of Page ”, lalu tentukan penempatannya mau ditaruh “ di kanan ”, “ di...